Menangguh atau menunda mentalqin dan mengajarkan kalimat syahadat kepada orang yang ingin masuk Islam dapat menyebabkan menjadi kafir. Karena hal ini termasuk ridha dengan kufur yang masih melekat pada orang kafir tersebut. Sedangkan ridha dengan kufur adalah kufur. Berikut keterangan dari ulama mengenai ini, antara lain :
1. Ibnu Hajar al-Haitamy mengatakan :
ومن المكفرات أيضاً أن يرضى بالكفر ولو ضمناً كأن يسأله كافر يريد الإسلام أن يلقنه كلمة الإسلام فلا يفعل, أو يقول له: اصبر حتى أفرغ من شغلي أو خطبتي لو كان خطيباً, أو كأن يشير عليه بأن لا يسلم وإن لم يكن طالباً للإسلام فيما يظهر,
Termasuk yang dapat menyebab kafir juga adalah ridha dengan kufur, meskipun ridha itu secara tidak langsung. Contohnya seorang kafir yang ingin masuk Islam meminta mengajarinya kalimat tauhid, maka tidak dipenuhi permintaan tersebut atau dia berkata : “Bersabarlah, sehingga aku selesaikan kesibukanku atau khutbahku.” seandainya dia seorang khathib ataupun mengisyaratkan tidak masuk Islam, meskipun si kafir tersebut tidak meminta masuk Islam berdasarkan pendapat yang dhahir.[1]
2. Imam al-Nawawi dalam kitabnya, Raudhah al-Thalibin mengutip perkataan al-Mutawalli sebagai berikut :
قَالَ: وَالرِّضَى بِالْكُفْرِ كُفْرٌ، حَتَّى لَوْ سَأَلَهُ كَافِرٌ يُرِيدُ الْإِسْلَامَ أَنْ يُلَقِّنَهُ كَلِمَةَ التَّوْحِيدِ، فَلَمْ يَفْعَلْ، أَوْ أَشَارَ عَلَيْهِ بِأَنْ لَا يُسْلِمَ، أَوْ عَلَى مُسْلِمٍ بِأَنْ يَرْتَدَّ، فَهُوَ كَافِرٌ
Al-Mutawalli mengatakan, ridha dengan kufur adalah kufur, sehingga apabila seorang kafir yang ingin masuk Islam meminta kepada seseorang mengajarkannya kalimat tauhid, lalu tidak melakukannya atau mengisyaratkan supaya tidak masuk Islam ataupun mengisyaratkan atas seorang muslim supaya murtad, maka orang tersebut adalah kafir.[2]
3. Zainuddin al-Malibari mengatakan :
كالرضا بالكفر كان قال لمن طلب منه تلقين الاسلام : اصبر ساعة
Contoh yang menyebabkan kafir juga adalah ridha dengan kufur, seperti seseorang menjawab permintaan orang yang meminta mengajarkan kalimat syahadat yang memasukkan Islam seseorang dengan jawaban : “Sabarlah sesa’at”.[3]
Related Posts
Sepuluh kelompok ilmu dalam ilmu fiqh Syafi’i yang penting diketahui (Kajian bersama Syeikh Yasin al-Fadaniy) 1. Pengetahuan hukum, baik berupa nash imam mazhabnya atau hasil istimbath ulama pengikutny
Istiwa’ Maklum dan Kaifiyat Majhul Ungkapan pada judul tulisan di atas merupakan penggalan dari sebuah perkataan yang sering dinisbahkan sebagai perk
Apakah kaum Mujassimah kafir? Para ulama Ahlussunnah wal Jama’ah sepakat berpendapat sesat kaum Mujassimah (yang mengi’tiqad Allah bersifat deng
Pengertian perkataan ahli hadits “La Ashla lahu” Sering kita jumpai ahli hadits mengatakan “La Ashla lahu” dalam menilai sebuah hadits. Dari beberapa rujukan kitab
Asshalata jami’ah untuk shalat janazah Sebagaimana dimaklumi tidak disyariatkan azan dan iqamah untuk salat janazah. Namun terjadi khilaf ulama Syafi’iya
Ghayatul Wushul (Terjemahan dan Penjelasannya), Masalik ‘Illat, al-Sabr wal- Taqsim Hal. 122 ومن طرق الإبطال) لعلية الوصف. (بيان أن الوصف طردي) أي من جنس ما علم من الشارع إلغاؤه إما مطلقا (كالطول) والقص
Hukum menangguh orang masuk Islam
4/
5
Oleh
Syaf