Sebanyak 4.444 perempuan yang terdiri dari Nyai Pengasuh Ponpes, mubalighah, tokoh penggerak dan aktivis perempuan NU se-Jatim, menyatakan ikrar dukungan kepada calon gubernur Jatim Drs H Saifullah Yusuf (Gus Ipul) dalam Pilgub Jatim 2018 mendatang di Ponpes KH Syaichona Cholil di Kabupaten Bangkalan, Madura, Jatim, Sabtu (7/10). Pernyataan dukungan yang disampaikan sembilan orang Nyai dari pelbagai daerah di Jatim itu disampaikan pada puncak peringatan Halaqoh Tahun Baru Islam 1439 Hijriyah.
Nampak hadir pada acara itu, Gus Ipul dan istri Hj Fatma Saifullah Yusuf, Ketua DPW PKB Jatim sekaligus Ketua DPRD Jatim Abdul Halim Iskandar, KH Anwar Iskandar (Gus War), Nyai Hj Makiyah As'ad (Asembagus Situbondo) dan Nyai Hj Mudrikah (Malang) ikut hadir pada acara Halaqoh 4.444 Nyai dan Mubalighah memperingati Tahun Baru Islam 1439 H.
Pengasuh Ponpes KH Syaichona Cholil Bangkalan, Hj Muthmainnah Asschal sebagai shohibul bait (tuan rumah) meminta ribuan Nyai yang hadir dan berpakaian seragam putih-putih, mendoakan Gus Ipul, agar selalu istikhomah, diberikan kesehatan dan benar-benar menjadi Gubernur Jatim periode tahun 2019-2024.
Terdapat sembilan Nyai yang membacakan ikrar dukungan mewakili 4.444 Bu Nyai yang hadir. Mereka adalah Nyai Hj Juwariyah Fawaid (PP Salafiyah Syafii Sukorejo), Nyai Hj Nadlifatul Qudsiyah (Bangkalan), Nyai Hj Maftuchah Mustiko Wati (Jombang), Nyai Idhom Umi Athiyah (PP Zainul Hasan Genggong Probolinggo), Nyai Rosidah Yusuf Muhammad (PP Darussholah Jember). Nyai Amina Thohir (Al Muzdhalifah Sidoarjo), Nyai Nihayatus Saadah (PP Annuqaiyah Guluk-guluk Sumenep), Nyai Hj Nur Izzah (PP Roudlotul Ulum Pasuruan) dan Nyai Hj Qonita As'ad U'mar (PP Darul Ulum Peterongan Jombang).
Ikrar dukungan yang dibacakan sembilan orang Nyai itu pada intinya, menyebutkan, bahwa para Nyai Pengasuh Pondok Pesantren, Mubalighah, Tokoh Penggerak dan Aktivis Perempuan NU yang merupakan bagian yang tak terpisahkan dari keluarga besar Nahdlatul Ulama (NU) yang menjadikan kiai maupun pengasuh pondok pesantren sebagai rujukan utama daram proses pengambiian keputusan organisasi maupun politik.
NU sebagai Jamaah maupun Jam'iyah tetap menjaga kebersamaan dan kekompakan demi kemaslahatan ummat dengan mempertimbangkan aspirasi para Jumhur ulama dan pengasuh pondok pesantren Mereka sepakat dengan para Kiai dan Pengasuh Pondok Pesantren bahwa para kader NU harus mampu berbagi peran dalam berbagai tempat jabatan politik, baik di Iegislatif, eksekutif, maupun jabatan-jabatan strategis di pemerintah pusat maupun daerah.Untuk itu mereka menunjuk Gus Ipul sebagai satu-satunya kandidat yang harus didukung maju sebagai Gubernur Jatim lima tahun mendatang.
Nampak hadir pada acara itu, Gus Ipul dan istri Hj Fatma Saifullah Yusuf, Ketua DPW PKB Jatim sekaligus Ketua DPRD Jatim Abdul Halim Iskandar, KH Anwar Iskandar (Gus War), Nyai Hj Makiyah As'ad (Asembagus Situbondo) dan Nyai Hj Mudrikah (Malang) ikut hadir pada acara Halaqoh 4.444 Nyai dan Mubalighah memperingati Tahun Baru Islam 1439 H.
Pengasuh Ponpes KH Syaichona Cholil Bangkalan, Hj Muthmainnah Asschal sebagai shohibul bait (tuan rumah) meminta ribuan Nyai yang hadir dan berpakaian seragam putih-putih, mendoakan Gus Ipul, agar selalu istikhomah, diberikan kesehatan dan benar-benar menjadi Gubernur Jatim periode tahun 2019-2024.
Terdapat sembilan Nyai yang membacakan ikrar dukungan mewakili 4.444 Bu Nyai yang hadir. Mereka adalah Nyai Hj Juwariyah Fawaid (PP Salafiyah Syafii Sukorejo), Nyai Hj Nadlifatul Qudsiyah (Bangkalan), Nyai Hj Maftuchah Mustiko Wati (Jombang), Nyai Idhom Umi Athiyah (PP Zainul Hasan Genggong Probolinggo), Nyai Rosidah Yusuf Muhammad (PP Darussholah Jember). Nyai Amina Thohir (Al Muzdhalifah Sidoarjo), Nyai Nihayatus Saadah (PP Annuqaiyah Guluk-guluk Sumenep), Nyai Hj Nur Izzah (PP Roudlotul Ulum Pasuruan) dan Nyai Hj Qonita As'ad U'mar (PP Darul Ulum Peterongan Jombang).
Ikrar dukungan yang dibacakan sembilan orang Nyai itu pada intinya, menyebutkan, bahwa para Nyai Pengasuh Pondok Pesantren, Mubalighah, Tokoh Penggerak dan Aktivis Perempuan NU yang merupakan bagian yang tak terpisahkan dari keluarga besar Nahdlatul Ulama (NU) yang menjadikan kiai maupun pengasuh pondok pesantren sebagai rujukan utama daram proses pengambiian keputusan organisasi maupun politik.
NU sebagai Jamaah maupun Jam'iyah tetap menjaga kebersamaan dan kekompakan demi kemaslahatan ummat dengan mempertimbangkan aspirasi para Jumhur ulama dan pengasuh pondok pesantren Mereka sepakat dengan para Kiai dan Pengasuh Pondok Pesantren bahwa para kader NU harus mampu berbagi peran dalam berbagai tempat jabatan politik, baik di Iegislatif, eksekutif, maupun jabatan-jabatan strategis di pemerintah pusat maupun daerah.Untuk itu mereka menunjuk Gus Ipul sebagai satu-satunya kandidat yang harus didukung maju sebagai Gubernur Jatim lima tahun mendatang.
Ribuan Perempuan Pesantren di Jatim Deklarasi Dukung Gus Ipul
4/
5
Oleh
Syaf