Daya Serap Belajar Siswa - Belajar adalah proses perubahan perilaku berkat pengalaman dan latihan. Artinya, tujuan kegiatan adalah perubahan tingkah laku, baik yang menyangkut pengetahuan, keterampilan maupun sikap, bahkan meliputi segenap aspek organisme atau pribadi.
Belajar merupakan peristiwa sehari-hari di sekolah. Belajar merupakan hal yang kompleks, kompleksitas belajar tersebut dapat dipandang dari dua subjek, yaitu dari siswa dan dari guru (Dimyati dan Mudjiono, 2006 : 17).
Yang menjadi petunjuk bahwa suatu proses belajar mengajar dianggap berhasil apabila:
daya serap terhadap bahan pengajaran yang diajarkan mencapai prestasi tinggi, baik secara individual maupun kelompok.
Perilaku yang digariskan dalam tujuan pengajaran/instruksional khusus (TIK) telah dicapai oleh siswa, baik secara individual maupun kelompok.
Indikator yang banyak dipakai sebagai tolok ukur keberhasilan daya serap dapat dilakukan melalui tes prestasi belajar yang dapat digolongkan ke dalam jenis penilaian adalah sebagai berikut:
a. Tes formatif
Penilaian ini digunakan untuk mengukur satu atau beberapa pokok bahasan tertentu dan bertujuan untuk memperoleh gambaran tentang daya serap siswa terhadap pokok bahasan tersebut. Hasil ini dimanfaatkan untuk memperbaiki proses belajar mengajar bahan tertentu dalam waktu tertentu.
b. Tes sub sumatif
Tes ini meliputi sejumlah bahan pengajaran tertentu yang telah diajarkan dalam waktu tertentu. Tujuannya adalah untuk memperoleh gambaran tentang daya serap siswa dalam meningkatkan prestasi belajarnya. Hasil tes sub sumatif ini dimanfaatkan untuk memperbaiki proses belajar mengajar dan diperhitungkan dalam menentukan nilai raport.
c. Tes sumatif
Tes ini diadakan untuk mengukur daya serap siswa terhadap bahan pokok bahasan yang telah diajarkan selama satu semester, satu atau dua tahun pelajaran. Tujuannya adalah untuk menetapkan tingkat atau taraf keberhasilan belajar siswa dalam suatu periode belajar tertentu. Hasil tes sumatif ini dimanfaatkan untuk kenaikan kelas, menyusun peringkat (ranking) atau sebagai ukuran mutu sekolah (Djamarah, 2002 : 120-121).
2. Langkah-langkah Dalam Meningkatkan Daya Serap Belajar Siswa
Ketika seorang guru melihat perilaku anak didik seperti itu maka perlu diambil langkah-langkah yang dapat meningkatkan daya serap belajar siswa. Ada enam langkah yang harus dikerjakan oleh seorang guru untuk meningkatkan daya serap siswa, yaitu:
Membangkitkan dorongan kepada anak didik untuk belajar.
Menjelaskan secara konkret kepada anak didik apa yang dapat dilakukan pada akhir pengajaran.
Memberikan ganjaran terhadap prestasi yang dicapai anak didik sehingga dapat merangsangnya untuk mendapatkan prestasi yang lebih baik di kemudian hari.
Membentuk kebiasaan yang baik dalam belajar.
Membantu kesulitan belajar anak didik secara individual maupun kelompok.
f. Menggunakan metode yang bervariasi (Djamarah, 2002 : 167-168).
Belajar merupakan peristiwa sehari-hari di sekolah. Belajar merupakan hal yang kompleks, kompleksitas belajar tersebut dapat dipandang dari dua subjek, yaitu dari siswa dan dari guru (Dimyati dan Mudjiono, 2006 : 17).
Yang menjadi petunjuk bahwa suatu proses belajar mengajar dianggap berhasil apabila:
daya serap terhadap bahan pengajaran yang diajarkan mencapai prestasi tinggi, baik secara individual maupun kelompok.
Perilaku yang digariskan dalam tujuan pengajaran/instruksional khusus (TIK) telah dicapai oleh siswa, baik secara individual maupun kelompok.
Indikator yang banyak dipakai sebagai tolok ukur keberhasilan daya serap dapat dilakukan melalui tes prestasi belajar yang dapat digolongkan ke dalam jenis penilaian adalah sebagai berikut:
a. Tes formatif
Penilaian ini digunakan untuk mengukur satu atau beberapa pokok bahasan tertentu dan bertujuan untuk memperoleh gambaran tentang daya serap siswa terhadap pokok bahasan tersebut. Hasil ini dimanfaatkan untuk memperbaiki proses belajar mengajar bahan tertentu dalam waktu tertentu.
b. Tes sub sumatif
Tes ini meliputi sejumlah bahan pengajaran tertentu yang telah diajarkan dalam waktu tertentu. Tujuannya adalah untuk memperoleh gambaran tentang daya serap siswa dalam meningkatkan prestasi belajarnya. Hasil tes sub sumatif ini dimanfaatkan untuk memperbaiki proses belajar mengajar dan diperhitungkan dalam menentukan nilai raport.
c. Tes sumatif
Tes ini diadakan untuk mengukur daya serap siswa terhadap bahan pokok bahasan yang telah diajarkan selama satu semester, satu atau dua tahun pelajaran. Tujuannya adalah untuk menetapkan tingkat atau taraf keberhasilan belajar siswa dalam suatu periode belajar tertentu. Hasil tes sumatif ini dimanfaatkan untuk kenaikan kelas, menyusun peringkat (ranking) atau sebagai ukuran mutu sekolah (Djamarah, 2002 : 120-121).
2. Langkah-langkah Dalam Meningkatkan Daya Serap Belajar Siswa
Ketika seorang guru melihat perilaku anak didik seperti itu maka perlu diambil langkah-langkah yang dapat meningkatkan daya serap belajar siswa. Ada enam langkah yang harus dikerjakan oleh seorang guru untuk meningkatkan daya serap siswa, yaitu:
Membangkitkan dorongan kepada anak didik untuk belajar.
Menjelaskan secara konkret kepada anak didik apa yang dapat dilakukan pada akhir pengajaran.
Memberikan ganjaran terhadap prestasi yang dicapai anak didik sehingga dapat merangsangnya untuk mendapatkan prestasi yang lebih baik di kemudian hari.
Membentuk kebiasaan yang baik dalam belajar.
Membantu kesulitan belajar anak didik secara individual maupun kelompok.
f. Menggunakan metode yang bervariasi (Djamarah, 2002 : 167-168).
Begini Daya Serap Belajar Siswa
4/
5
Oleh
Syaf