INGATLAH Peniup Seruling Gaib bila suatu malam kau mendengar suara seruling mengalun penuh kepedihan. Bisa jadi seorang yang paling kau cintai akan mati. Atau kau akan menderita selamanya karena kehilangan telinga.
Tak pernah ada yang melihat langsung Peniup Seruling Gaib itu. Orang-orang hanya menduga sosoknya yang serupa bayang-bayang api berkobar, yang meninggalkan jerit tangis berkepanjangan begitu suara seruling itu lenyap di kejauhan. “Tutup telingamu rapat-rapat, pegang daun telingamu kuat-kuat, bila kau tak ingin tersayat,” ibu-ibu langsung berkata pada anak-anak mereka setiap si Peniup Seruling Gaib lewat. Siapa pun yang tak tahan mendengar suara seruling itu akan mati mengenaskan. Bila pun hidup akan kehilangan telinga.
Ada cerita yang dipercaya: ia dulu seorang peniup seruling paling hebat di kota ini. Ia berhasil memikat semua perempuan dengan tiupan serulingnya. Siapa pun yang mendengar alunan serulingnya, akan jatuh cinta dan terus-menerus disesah kerinduan yang tak tertanggungkan. Termasuk Putri Raja yang jelita. Sudah pasti Raja murka mengetahui anaknya jatuh cinta pada seorang peniup seruling yang tak jelas kerjaannya selain sepanjang hari sepanjang malam berjalan keliling meniup seruling. Ia perintahkan prajurit menangkapnya.
Algojo punya gagasan brilian: cara terbaik menyiksa peniup seruling ialah dengan membuat tuli telinganya. “Dia memang akan masih bisa meniup seruling, tapi tak bisa lagi mendengar suara serulingnya sendiri. Pastilah peniup seruling akan menderita bila tak bisa mendengar suara seruling yang ditiupnya.” Algojo pun merusak telinga si Peniup Seruling. Mengiris dan memotong daun telinganya.
Mungkin Peniup Seruling Gaib itu muncul agar kau bisa memahami kemalangannya. Mungkin juga ia hanya ingin sekadar meminjam telinga; dengan memotong telingamu, supaya ia bisa mendengar lagi suara serulingnya.
Bila kau mendengar suara seruling tengah malam, peganglah telingamu erat-erat.
Bedagas, April 2017
Tak pernah ada yang melihat langsung Peniup Seruling Gaib itu. Orang-orang hanya menduga sosoknya yang serupa bayang-bayang api berkobar, yang meninggalkan jerit tangis berkepanjangan begitu suara seruling itu lenyap di kejauhan. “Tutup telingamu rapat-rapat, pegang daun telingamu kuat-kuat, bila kau tak ingin tersayat,” ibu-ibu langsung berkata pada anak-anak mereka setiap si Peniup Seruling Gaib lewat. Siapa pun yang tak tahan mendengar suara seruling itu akan mati mengenaskan. Bila pun hidup akan kehilangan telinga.
Ada cerita yang dipercaya: ia dulu seorang peniup seruling paling hebat di kota ini. Ia berhasil memikat semua perempuan dengan tiupan serulingnya. Siapa pun yang mendengar alunan serulingnya, akan jatuh cinta dan terus-menerus disesah kerinduan yang tak tertanggungkan. Termasuk Putri Raja yang jelita. Sudah pasti Raja murka mengetahui anaknya jatuh cinta pada seorang peniup seruling yang tak jelas kerjaannya selain sepanjang hari sepanjang malam berjalan keliling meniup seruling. Ia perintahkan prajurit menangkapnya.
Algojo punya gagasan brilian: cara terbaik menyiksa peniup seruling ialah dengan membuat tuli telinganya. “Dia memang akan masih bisa meniup seruling, tapi tak bisa lagi mendengar suara serulingnya sendiri. Pastilah peniup seruling akan menderita bila tak bisa mendengar suara seruling yang ditiupnya.” Algojo pun merusak telinga si Peniup Seruling. Mengiris dan memotong daun telinganya.
Mungkin Peniup Seruling Gaib itu muncul agar kau bisa memahami kemalangannya. Mungkin juga ia hanya ingin sekadar meminjam telinga; dengan memotong telingamu, supaya ia bisa mendengar lagi suara serulingnya.
Bila kau mendengar suara seruling tengah malam, peganglah telingamu erat-erat.
Bedagas, April 2017
PENIUP SERULING GAIB
4/
5
Oleh
Syaf