KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum Wr.Wb.
Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas segala limpahan rahmat dan karunia-Nya. Sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini yang berjudul “Perbandingan Pendidikan antara Mesir dan Indonesia”.
Kami menyadari bahwa didalam pembuatan makalah ini masih banyak kekurangan tetapi berkat bantuan dan tuntunan Tuhan Yang Maha Esa, akhirnya makalah ini dapat selesai. Dan kami menyadari dalam proses penulisan makalah ini masih jauh dari kesempurnaan baik materi maupun cara penulisannya.
Namun demikian, kami telah berupaya dengan segala kemampuan dan pengetahuan yang kami miliki sehingga dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik dan oleh karenanya, kami dengan rendah hati dan dengan tangan terbuka menerima masukan, saran dan usul guna penyempurnaan makalah ini. Akhirnya kami sebagai penyusun, berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi seluruh pembaca.
Mojosari, 22 September 2017
Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ............................................................................................ ii
DAFTAR ISI .......................................................................................................... iii
BAB I : PENDAHULUAN ................................................................................... 1
A. Latar belakang masalah .......................................................................... 1
B. Rumusan masalah.................................................................................... 2
C. Tujuan penulisan ..................................................................................... 2
BAB II : PEMBAHASAN ..................................................................................... 3
A. Sistem pendidikan di Mesir ................................................................... 3
B. Sistem pendidikan di Indonesia............................................................. 12
C. Perbandingan pendidikan di Mesir dan Indonesia ................................ 19
BAB III : PENUTUP ............................................................................................. 21
A. Kesimpulan ............................................................................................. 21
B. Saran ....................................................................................................... 21
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................. 22
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Setiap bangsa tentu memiliki sistem pendidikan. Dengan sistem pendidikan itu, suatu bangsa mewariskan segala pengalaman, pengetahuan, keterampilan dan sikap, agama dan ciri-ciri watak khusus yang dimilikinya dengan cara tertentu kepada generasi penerusnya, agar mereka dapat mewariskannya dengan sebaik-baiknya. Melalui sistem pendidikan itu, suatu bangsa dapat memelihara dan mempertahankan nilai-nilai luhur, serta keunggulan-keunggulan mereka dari generasi ke generasi.[1]
Menurut Carter V.Good, Perbandingan Pendidikan adalah studi yang bertugas mengadakan perbandingan teori dan praktik kependidikan yang ada dalam beberapa negara dengan maksud untuk memperluas pandangan dan pengetahuan di luar batas negerinya sendiri.[2]
Pendidikan komparatif membahas perbandingan secara ilmiah, dan mempunyai tujuan untuk melihat persamaan dan perbedaan, kerja sama, pertukaran pelajar antar bangsa dalam menciptakan pedamaian dunia. Pendapat tersebut sebagai usaha menanamkan dan menumbuh-kembangkan rasa saling pengertian dan kerja sama antar bangsa, demi terpeliharanya perdamaian dunia, melalui peroses pendidikan.
Pendidikan komparatif juga diperlukan, untuk melihat kemajuan, kualiatas pendidikan di negara maju dibandingkan dengan dengan negara berkembang. Studi perbandingan pendidikan merupakan salah satu cara untuk mengetahui berbagai aspek yang berhubungan dengan sistem pendidikan negara tertentu, terutama yang berhubungan dengan kelebihan yang terjadi pada sistem pendidikan negara tersebut.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana sistem pendidikan di Negara Mesir?
2. Bagaimana sistem pendidikan di Negara Indonesia?
3. Bagaimana perbandingan pendidikan di Negara Mesir dan Indonesia ?
C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui sistem pendidikan di Negara Mesir.
2. Untuk mengetahui sistem pendidikan di Negara Indonesia.
3. Untuk mengetahui perbandingan pendidikan di Negara Mesir dan Indonesia.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Sistem Pendidikan Di Mesir
1. Sejarah dan Letak Geografis Negara Mesir
Republik Arab Mesir, lebih dikenal sebagai Mesir adalah sebuah negara yang sebagian besar wilayahnya terletak di Afrika bagian timur. Dengan luas 1.315.498 KM persegi dengan posisi yang sangat strategis. Mesir terletak diperbatasan antara dua benua Asia dan benua Afrika, serta menjadi pintu masuk bagi kedua benua tersebut. Mayoritas wilayah Mesir terletak di benua Afrika dan sebagian kecilnya terletak di benua Asia, yaitu wilayah Sinai yang dalamnya terdapat Gunung Tursina, tempat Nabi Musa a.s. menerima wahyu.[3]
Di sebelah utara Mesir terdapat laut Meditarinian (Laut Tengah) dan di sebelah timur terdapat Laut Merah. Kedua lautan tersebut bertemu di Terusan Suez. Di sebelah barat, Mesir berbatasan dengan Libya, di sebelah selatan berbatasan dengan Sudan, dan di sebelah timur berbatasan dengan Palestina dan Israil.[4]
Mesir terkenal dengan peradaban kuno dan beberapa monumen kuno termegah di dunia, misalnya Piramid Giza, Kuil Karnak dan Lembah Raja serta Kuil Ramses. Di Luxor, sebuah kota di wilayah selatan, terdapat kira-kira artefak kuno yang mencakup sekitar 65% artefak kuno di seluruh dunia. Kini, Mesir diakui secara luas sebagai pusat budaya dan politikal utama di wilayah Arab dan Timur Tengah.
Penduduk Mesir hampir homogenous. Pengaruh Mediterania (seperti Arab dan Italia) dan Arab muncul di utara dan ada beberapa penduduk asli hitam di selatan. Banyak teori telah diusulkan mengenai asal usul orang Mesir, namun tidak ada yang konklusif, dan yang paling banyak diterima masyarakat Mesir merupakan campuran dari orang Afrika Timur dan Asiatik yang pindah ke lembah Nil setelah zaman es. Orang Mesir menggunakan bahasa keluarga Afro-Asiatik (sebelumnya dikenal sebagai Hamito-semitic).[5]
Letak geografisnya cukup kondusif bagi jalur perdagangan diantara Negara-negara di Timur Tengah. Meskipun tidak sebesar arab Saudi dalam hal sumber minyak, mesir termasuk pengekspor minyak dalam jumlah besar ke Eropa.[6]
Semenjak pendudukan Mesir oleh Napoleon Bonaparte tahun 1798 M, merupakan tonggak sejarah bagi umat Islam di Mesir untuk mendapatkan kembali kesadaran akan kelemahan dan keterbelakangan pendidikan Mesir kala itu. Ekspedisi Napoleon tersebut tidak hanya menunjukkan kelemahan umat Islam namun, sekaligus menunjukakan kebodohan kaum Islam di Mesir mengenai pendidikan. Karena pada saat ekspedidi Napoleon disamping membawa pasukan tentara yang kuat juga membawa pasukan ilmuan untuk mengadakan penelitian di Mesir.[7]
Hal tersebutlah yang menjadikan mengapa Mesir tersadar akan kelemahan dan keterbelakangan negaranya dalam bidang pendidikan, sehingga timbullah motivasi berbagai macam usaha pembaharuan dalam segala bidang kehidupan, untuk mngejar ketertinggalan dan keterbelakangan Mesir.
Salah satu tokoh pembaharuan Mesir yakni Ali Pasya yang berkuasa 1805-1848. Muhammad Ali Pasya sebetulnya buta huruf, namun ia mengetahui betapa pentingnya arti pendidikan dan ilmu pengetahuan untuk kemajuan dan kekuatan suatu Negara.[8]
Dalam rangka memperkuat kedudukan di Mesir dan sekaligus melaksanakan pembaharuan pendidikan di Mesir, ia mengadakan pembaharuan dengan jalan mendirikan sekolah yang meniru sistem dan pengajaran Barat. Di sekolah-sekolah, diajarkan berbagai macam ilmu pengetahuan seperti yang ada di Barat. Bahkan untuk memenuhi tenaga pengajar Ali Pasya mendatangkan guru-guru dari Barat (terutama dari Prancis). Muhammad Ali juga mengirimkan sejumlah pelajar ke Barat, dengan tujuan agar mereka menguasai ilmu pengetahuan Barat, agar setiba kembali ke Mesir mampu mengembangkan ilmunya di Mesir.[9]
2. Tujuan Pendidikan di Mesir
Pada tahun 1987, pemerintah Mesir menyatakan bahwa pengembangan secara ilmiah harus dilakukan dalam sistem pendidikan Mesir. Oleh sebab itu, pemerintah Mesir menyatakan pengembangan secara ilmiah harus dilakukan dalam sistem pendidikan Mesir dibawah ini penyataan kementrian pendidikan Mesir tentang tujuan utama dengan lebih rinci adalah sebagai berikut:
a. Pendidikan dimaksudkan untuk menegakkan demokrasi dan persamaan kesempatan serta pembentukan individu-individu yang demokratis.
b. Pendidikan juga dimaksud sebagai pembangunan bangsa secara menyeluruh, yaitu menciptakan hubungan fungsional antara produktivitas pendidikan dan pasar kerja.
c. Pendidikan juga harus diarahkan pada penguatan rasa kepemilikan individu terhadap bangsa, dan penguatan atas budaya dan identitas Arab.
d. Pendidikan harus mampu mengiring masyarakat pada pendidikan sepanjangan hayat melalui peningkatan diri dan pendidikan diri sendiri.
e. Pendidikan harus mencakup pengembangan ilmu dan kemamuan tulis baca, berhitung, memelajari bahasa-bahasa selain bahasa arab, cipta seni, serta pemahaman atas lingkungan.
f. Pendidikan bertujuan pula sebagai kerangka kerjasama dalam pengembangan kurikulum dan penilaian.
Kebijakan kebijakan pendidikan diatas adalah tujuan umum Negara biasanya, sasaran pendidikan bervariasi menurut tingkatan penididikan, daerah, program, dan individu. Banyak orang Islam di kampung-kampung yang ingin belajar menulis dan membaca agar mereka dapat mamahami Islam itu dengan lebih baik. Bagi kebanyakan orang, pendidikan diartikan sebagai perolehan diploma yang akan mampu membawa mereka ke posisi dengan penghasilan yang teratur serta terjamin masa depan, dan sekaligus mendapatkan status sosial dalam masyarakat.[10]
3. Struktur dan Jenis Pendidikan di Mesir
Republik ini melaksanakan dua sistem yaitu, Sistem Pendidikan Kebangsaan dan Sistem Pendidikan Al-Azhar.[11]
a. Sistem Pendidikan Kebangsaan
Di bawah sistem ini, persekolahan peringkat rendah dan menengah ditadbir oleh Kementerian Pelajaran dan peringkat persekolahan tinggi ditadbir oleh Kementerian Pelajaran Tinggi. Tempoh pengajian di bawah sistem ini adalah seperti berikut:
1) Peringkat Rendah (ibtidai) : 6 tahun.
2) Peringkat Men. Rendah (i'dadi) : 3 tahun.
3) Peringkat Men. Atas (thanawi) : 3 tahun.
4) Peringkat University (jamiah) : 4-6 tahun.
Terdapat sebelas buah university di bawah Sistem Pendidikan Kebangsaan yaitu:
1) Universiti Kaherah
2) Universiti Ain Shams
3) Universiti Al-Menia
4) Universiti Mansourah
5) Universiti Helwan
6) Universiti Terusan Suez
7) Universiti Iskandariah
8) Universiti Asyut
9) Universiti Tanta
10) Universiti Zaqaziq
11) Universiti Al-Manoufia
b. Sistem Pendidikan Al-Azhar
Semua pusat pengajian Al-Azhar dari peringkat rendah hingga peringkat tinggi terletak di bawah pentadbiran Majlis Tertinggi Al-Azhar yang dipengerusikan oleh Syeikh Al-Azhar. Tempoh pengajian di bawah sistem ini adalah seperti berikut:[12]
1) Peringkat Rendah (ibtidai) : 6 tahun.
2) Peringkat Men Rendah (l'daadi) : 3 tahun
3) Peringkat Men Atas (thanawi) : 4 tahun
4) Peringkat Universiti (jami'ah) : 4-6 tahun
Sistem pendidikan Mesir, baik sekolah negeri maupun Al-Azhar, dan pendidikan swasta lainnya, memang mewajibkan pelajar Muslim untuk menghafal Al-Quran. Selain itu, pengajian di mesjid-mesjid bagi jamaah, khususnya anak-anak sekolah juga berperan penting untuk mendorong warga menghafal Al-Quran, kata Menteri Zakzouk, yang juga mantan dekan fakultas teologi Universitas Al-Azhar tersebut.
Sistem pendidikan di Mesir, sejak taman kanak-kanak sudah diwajibkan menghafal Al-Quran. Di Universitas Al-Azhar, misalnya, bagi mahasiswa Mesir program S-1 diwajibkan menghafal 15 juz (setengah) Al-Quran, program S-2 diwajibkan menghafal seluruh Al-Quran. Adapun program S-3, tinggal diuji hafalan sebelumnya
Kewajiban hafal Al-Quran ini tidak berlaku bagi mahasiswa asing non-Arab, di mana program S-1 diringankan, yaitu hanya diwajibkan hafal delapan juz Al-Quran, dan program S-2 sebanyak 15 juz Al-Quran, sementara program S-3 baru diwajibkan hafal seluruh Al-Quran.
Sementara itu, Pemerintah Mesir dilaporkan setiap tahun mengalokasikan dana khusus sebesar 25 juta dolar AS (1,2 miliar pound Mesir) untuk penghargaan bagi penghafal Al-Quran. Penghargaan itu diberikan setiap peringatan hari-hari Besar Islam bagi pemenang hifzul (penghafal) Al-Quran, berupa uang tunai maupun dalam bentuk beasiswa dan tunjangan hidup.
Sudah menjadi tradisi di negeri Seribu Menara itu, perlombaan hafal Al-Quran di setiap hari-hari besar Islam dilakukan secara serentak dari tingkat pusat hingga ke daerah-daerah.
Di Mesir, perlombaan hafal Al-Quran atau, musabaqah hifzil Quran memang lebih menonjol, ketimbang musabaqah tilawatil Quran (MTQ) yang mengutamakan bacaan, suara, dan lagu.[13]
Namun menurut Binti Maunah,[14] terdapat 5 sistem persekolahan di Mesir:
a. Al-Azhar dengan sekolah-sekolah/madrasah yang bernaung di bawahnya yang juga disebut “Kuttab”.
b. Sistem sekolah/pengajaran bahasa asing.
c. Sistem sekolah berbahasa Arab.
d. Sekolah-sekolah pemerintah, dan
e. Sekolah asing dengan kurikulumnya sendiri.
4. Manajemen Pendidikan di Mesir
a. Otorita
Sistem pendidikan Mesir ialah tanggung jawab Kementrian pendidikan Negara. Kementrian pendidikan bertanggung jawab mulai dari pendidikan prasekolah sampai ke pendidikan tinggi dalam aspek perencanaan, kebijakan, control kualitas, koordinasi, dan pengembangannya.
Kementrian pendidikan disusun dengan organisasi sebagai berikut:
1) Kantor Devisi Menteri. Bagian ini menyupervisi : hubungan kebudayaan dengan pihak luar, perencanaan pendidikan dan tindak lanjutnya, hubungan masyarakat, statistik, masalah-masalah direktorat, dan koordinasi tugas-tugas supervisi.
2) Bagian perkantoran Menteri. Tugasnya termasuk antara lain penghubung dengan Dewan Perwakilan Rakyat, pusat teknik, kantor keamanan, secretariat umum dewan-dewan tertinggi Negara dan seksi kesekretariatan.
3) Bagian pendidikan dasar. Kantor ini bertugas mengawasi pendidikan dasar. Persiapan guru, dan pendidikan bagi orang dewasa serta literasi.
4) Bagian Pendidikan Persipan dan Pendidikan Menengah, bertanggung jawab atas pengawasan terhadap kedua sector serta koordinasi administrasinya.
5) Bagian Pendidikan Teknik. Kantor ini bertanggung jawab mengawasi pendidikan industri. Pendidikan kebudayaan, pendidikan perdagangan, peralatan teknik, dan koordinasi administrasi.
6) Bagian Pelayanan Umum. Kantor ini bertanggung jawab mengawasi metode pendidikan, pendidikan swasta, makanan, soal-soal hukum, dan masalah –masalah kantor.
7) Bagian pengembangan Administrasi. Kantor ini mengawasi organisasi, pelatihan, dan personalia.
8) Bagian administrasi dan soal-soal keuangan.
Menteri bersidang dalam waktu-waktu tertentu dengan dewan-dewan yang berada di bawah kesekretariatan dan sejumlah dewan-dewan lain. Menteri juga memimpin siding dewan tertinggi Universitas yang bertanggung Jawab atas oerencanaan dan pembuatan kebijakan. Mesir di bagi dalam 140 Distrik Pendidikan dengan jaringan supervisor dan administrator.[15]
b. Pendanaan
Meningkatnya jumlah guru dan sekolah, perbaikan peralatan dan kenaikan harga (termasuk kenaikan gaji) telah menyebababkan kenaikan belanja pendidikan. Dua puluh tiga juta pound Mesir sama dengan US$77 juta yang dianggarkan dalam tahun 1952 naik menjadi E126 juta pounds (US$420 juta) tahun 1969. Pada periode yang sama, investasi masyarakat pada pendidikan meningkat dari E2,5 juta Pound (US$8,4 juta) menjadi E33,3 juta pound (US$ 111,2 juta). Sesudah tahun 1970, alokasi dana untuk pendidikan mulai meningkat dengan jumlah yang lebih besar dibandingkan alokasi sebelumnya. Pengeluaran pemerintah untuk pendidikan formal tahun 1988 ialah 18,5% dari total pengeluaran untuk masyarakat. Gaji menyerap 80 % lebih, sementara pengeluaran lain 20 %. Pemerintah harus menyediakan biaya lebih dari E3 miliar pound (US$2,94 miliar) dalam 10 tahun yang akan datang. Dari tahun 1964 sampai 1978, pengeluran untuk pendidikan pra universitas meningkat empat kali lipat sedangkan pengeluaran untuk pendidikan tinggi meningkat lima kali lipat. Pendidikan tinggi dalam tahun 1970 menggunakan 20,4 % daru total pengeluaran pemerintah untuk pendidikan dan 31,4 % tahun 1978. Dari total anggaran kementrian , pendidikan dasar menerima 44 % Bank Dunia, UNICEF, UNESCO, Negara sahabat seperti Amerika serikat, German, Kerajaan Inggris (UK) dan Negara Arab member bantuan dalam bidang pendidikan kepada Mesir. Namun meskipun jumlah bantuan cukup besar, masih perlu banyak lagi yang harus dicapai dalam bidang pendidikan, terutama dalam meningkatkan efisiensi manajemen dan belanja pendidikan. Di dalam system pendidikan Mesir ini yang lebih dipertimbnagkan ialah sekolah persiapan (sekolah menengah pertama) sebagai jenjang terakhir untuk wajib belajar. Gaji guru-guru pada semua level pendidikan telah naik begitu besar antara tahun 1981 dan 1988 di bandingkan kenaikan sebelumnya.[16]
c. Kurikulum
Kurikulum ialah hasil pekerjaan tim. Tim kurikulum ini terdiri atas konsultan, supervisor, para ahli, para professor pendidikan, dan guru-guru yang berpengalaman. Biasanya ada sebuah panitia untuk setiap mata pelajaran atau kelompok pelajaran, dan ketua-ketua panitia diundang rapat sehingga segala keputusan dapat dikoordinasikan. Kurikulum yang sudah dihasilkan oleh panitia diserahkan kepada Dewan Pendidikan Prauniversitas yang secara resmi mengesahkannya untuk diimplementasikan. Berdasarkan peraturan, kurikilum dapat diubah dan disesuaikan untuk mengakomodasikan kondisi setempat atau hal-hal khusus.
Bahasa asing diajarkan pada sekolah menengah, dan kadang-kadang juga mulai diajarkan pada sekolah-sekolah dasar swasta. Pelajaran bahasa asing merupakan keharusan di sekolah, dan bahasa Inggris, Perancis, Jerman merupakan tiga bahasa asing yang banyak dipilih..[17]
Ada beberapa pelajaran yang diajarkan pada tiap tingkatan/grade di sekolah-sekolah yang ada di Mesir, diantaranya adalah sebagai berikut:
1) Pada Grade 1-3:
a) Bahasa arab b) Matematika
c) Seni d) Olah raga
e) Al-Quran f) Agama
g) Khot h) Imla’
i) Insya
2) Mulai dari grade 4 – 5 mata pelajarannya ditambah
a) Biologi
b) Sejarah
c) Bahasa Inggris
3) Pada Grade 10 murid harus memilih antara bidang sains dan non sains (IPA vs Non IPA) untuk Grade 10 dan 11.[18]
B. Sistem Pendidikan Di Indonesia
1. Sejarah Pendidikan dan Letak Geografis Negara Indonesia
Menurut letak geografisnya, Indonesia berada diantara dua benua (Benua Asia dan Benua Australia) dan dua samudera (Samudera Hindia dan Samudera Pasifik). Letak Astronomis Indonesia adalah 6o LU (Lintang Utara) – 11o LS (Lintang Selatan) dan antara 95o BT (Bujur Timur) – 141o BT (Bujur Timur). Jika dilihat dari posisi astronomis Indonesia terletak di kawasan iklim tropis dan berada di belahan timur bumi. Indonesia berada di kawasan tropis, hal ini membuat Indonesia selalu disinari matahari sepanjang tahun. Indonesia adalah negara kepulauan terbesar didunia, beberapa negara yang berbentuk kepulauan antara lain Jepang, Filipina, dan Maladewa. Jumlah pulau di Indonesia tercatat lebih dari 17.000 pulau yang terbentang dari Sabang sampai Merauke, dari Miangas sampai Pulau Rote. Hal ini menjadikan Indonesia unik dengan keanekaragaman adat istiadat, suku, budaya, ras, dan masih banyak lagi. Meskipun demikian, kita harus menjunjung tinggi Bhinneka Tunggal Ika yang berarti berbeda-beda tetapi tetap satu tujuan.
Pada mulanya kedatangan orang-orang Belanda ke Indonesia adalah menjalin hubungan perdagangan dengan bangsa Indonesia. Sambil berdagang Belanda berupaya mempengaruhi bangsa Indonesia. Belanda tidak hanya memonopoli perdagangan dengan bangsa Indonesia, namun satu demi Belanda berhasil menundukkan penguasaan lokal, kemudian merampas daerah tersebut kedalam kekuasaannya, selanjutnya berlangsunglah system penjajahan.
Pada pertengahan abad 19 pemerintahan Belanda mulai menyelenggarakan pendidikan model barat yang diperuntukkan bagi orang-orang belanda dan sekelompok kecil orang-orang Indonesia terutama kelompok orang berada. Sejak itu, tersebar jenis pendidikan rakyat, yang berarti juga bagi umat islam. Selanjutnya pemerintahan, pemerintah mendirikan dan menyebarkan pendidikan rakyat sampai kepedesaan.[19]
Di zaman orde lama pendidikan islam mendapat perhatian serius dari pemerintah, baik sekolah negri maupun swasta. Hal ini dimulai dengan memberikan bantuan terhadap lembaga tersebut sebagaimana yang dianjurkan oleh Badan Pekerja Komite Nasional Pusat (BPKNP) pada tanggal 27 Desember 1945.[20]
Kemudian membentuk PP dan K yang pertama kali dikeluwarkan oleh Ki Hajar Dewantara yang isinya memerintahkan kepada semua kepala sekolah dan guru untuk:
a. Mengibarkan sang merah putih setiap hari dihalaman sekolah.
b. Menyanyikan lagu Indonesia raya.
c. Menghentikan pengakuan bendera Jepang dan menghapuskan nyanyian kimigayo lagu kebangsaan Jepang.
d. Menghapuskan pelajaran bahasa Jepang, serta segala upacara yang berasal dari pemerintahan bala tentara Jepang.
e. Member semangat kebangsaan kepada semua.
Sejak ditumpasnya peristiwa G.30 S/PKI pada tanggal 1 Oktober 1965, bangsa Indonesiatelah memasuki fase baru yang diberi nama orde baru. Ciri – ciri orde baru adalah :
a. Sikap mental yang positf untuk menghentikan dan mengoreksi segala penyelewengan terhadap pancasila dan UUD 1945.
b. Memperjuangkan adanya suatu masyarakat yang adil dan makmur, baik materiil maupun spiritual melalui pembangunan.
c. Sikap mental mengabdi kepada kepentingan rakyat dan melaksanakan pancasila dan UUD 1945 secara murni dan konsekwen.[21]
2. Tujuan Pendidikan Di Indonesia
Tujuan Pendidikan Nasional adalah mencerdaskan kehidupan bangsa dan mengembangkan manusia Indoensia seutuhnya, yaitu manusia yang beriman dan bertaqwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa dan berbudi pekerti luhur, memiliki pengetahuan dan keterampilan, kesehatan jasmani dan rohani, kepribadian yang mantap dan mandiri serta rasa tanggung jawab kemasyarakatan dan kebangsaan.
Dengan adanya pendidikan, maka akan timbul dalam diri seseorang untuk berlomba-lomba dan memotivasi diri kita untuk lebih baik dalam segala aspek kehidupan. Pendidikan merupakan salah satu syarat untuk lebih memajukan pemrintah ini, maka usahakan pendidikan mulai dari tingkat SD sampai pendidikan di tingkat Universitas.
Pada intinya pendidikan itu bertujuan untuk membentuk karakter seseorang yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa. Akan tetapi disini pendidikan hanya menekankan pada intelektual saja, dengan bukti bahwa adanya UN sebagai tolak ukur keberhasilan pendidikan tanpa melihat proses pembentukan karakter dan budi pekerti anak.
Tujuan Pendidikan Nasional dalam Undang-Undang No. 20, Tahun 2003 :
Jabaran UUD 1945 tentang pendidikan dituangkan dalam Undang-Undang No. 20, Tahun 2003. Pasal 3 menyebutkan, “Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.” [22]
3. Struktur Dan Jenis Pendidikan Di Indonesia
a. Jenjang pendidikan
Sistem pendidikan di Indonesia berbeda dengan Negara-negara lain karena di Indonesian ada Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) selama 2 tahun. Dan selanjutnya Taman kanak-kanak 2 tahun, SD/MI 6 tahun, SMP dan SMA 3 tahun, kemudian perguruan tinggi 4 tahun.
Dalam undang-undang Sisdiknas tahun 2003 disebutkan bahwa, pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermatabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.
Berdasarkan UU Sisdiknas No.20 Tahun 2003, jenjang pendidikan di Indonesia ada 3yaitu:
1) Pendidikan dasar
Pendidikan ini merupakan pendidikan awal selama 6 tahun pertama masa sekolah anak-anak, yaitu di Sekolah Dasar (SD) atau Madrasah Ibtidaiyah (MI). Pada masa ini para siswa mempelajari bidang-bidang studi antara lain: - Ilmu Pengetahuan Alam - Matematika - Ilmu Pengetahuan Sosial - Bahasa Indonesia - Bahasa Inggris - Pendidikan Seni - Pendidikan Olahraga. Kemudian di akhir tahun peserta didik mengikuti ujian akhir sekolah untuk bisa melanjutkan ke pendidikan menengah.
2) Pendidikan Menengah
Pendidikan menengah merupakan lanjutan pendidikan dasar, ada pendidikan menengah pertama atau biasanya disebut Sekolah Menengah Pertama (SMP) atau (MTS). Selama tiga tahun, kemudian diakhir tahun peserta didik mengikuti ujian UN untuk bisa melanjutkan ke pendidikan menmengah atas atau Sekolah Menengah Atas (SMA), (MA), atau (SMK) yaitu sekolah kejuruan selama 3 tahun. kemudian diakhir tahun peserta didik mengikuti ujian UN untuk bisa melanjutkan ke perguruan tinggi.
3) Perguruan Tinggi
Perguruan tinggi adalah jenjang pendidikan setelah pendidikan menengah yang mencakup program sarjana, magister, doktor dan spesialis yang diselenggarakan oleh perguruan tinggi. Jenjang pendidikan tinggi di Indonesia terdiri dari beberapa macam dimana, pendidikan tinggi merupakan jenjang pendidikan setelah pendidikan menengah yang mencakup program pendidikan diploma (3 tahun), Sarjana S1 (4 tahun), S2 (2 tahun), special dan doctor yang diselenggarakan oleh perguruan tinggi. [23]
4. Manajemen Pendidikan Di Indonesia
a. Otorita
Pemerintah mempunyai peranan dalam bidang pendidikan, selain pemerintah pusat, Sektor pendidikan termasuk bagian dari sektor pembangunan yang didesentralisasikan. Pasal 13 Ayat (1) UU No. 32/2004 tentang Pemerintahan Daerah menegaskan, "Urusan wajib yang menjadi kewenangan pemerintahan daerah provinsi merupakan urusan dalam skala provinsi yang meliputi: penyelenggaraan pendidikan dan alokasi sumber daya manusia potensial." Sedangkan dalam Pasal 14 Ayat (1) menjelaskan, "Urusan wajib yang menjadi kewenangan pemerintahan daerah untuk kabupaten/kota merupakan urusan yang berskala kabupaten/kota meliputi: penyelenggaraan pendidikan." Ini berarti telah terjadi demokratisasi pengelolaan pendidikan.Dan, paradigma lama yang menggunakan sistem sentralisasi sudah tidak berlaku lagi.Disinilah pemerintah daerah dituntut lebih optimal dan serius lagi dalam menjalankan pembangunan di sektor pendidikan.
b. Pendanaan
Kewajiban konstitusi pemerintah untuk mengalokasikan anggaran pendidikan sebesar 20% dari APBN dan APBD belumlah dipenuhi hingga saat ini. APBN Tahun Anggaran 2008 telah disahkan pada Rapat Paripurna DPR, 9 Oktober 2007 lalu dan menetapkan alokasi anggaran pendidikan hanya 12 persen. Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan, tidak terpenuhinya alokasi anggaran pendidikan minimal 20 persen dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) semata-mata karena terbatasnya anggaran pemerintah. Menurut DPR, belum tercapainya anggaran pendidikan sebesar 20% dari APBN 2008 menunjukan lemahnya kemauan politik (political will) pemerintah untuk memposisikan sektor pendidikan sebagai prioritas utama.
c. Kurikulum
Indonesia adalah negara yang sering berganti kurulum, Indonesia mengalami pergantian kurikulum sebanyak 10 kali: [24]
1) Rencana pelajaran 1947
2) Rencana pelajaran terurai 1952
3) Kurikulum 1968
4) Kurikulum 1975
5) Kurikulum 1984
6) Kurikulum 1994
7) Kurikulum 1999
8) Kurikulum berbasis kompetensi (KBK) 2004
9) Kurikulum tingkat satuan pendidikan (KTSP) 2006
10) Kurikulum K13 2013
Sekarang Indonesia mengunakan kurikulum K13, tapi masi ada juga yang menggunakan kurikulum lama yaitu kurikulun KTSP.
C. Perbandingan Pendidikan diMesir dan Indonesia
No.
Hal Yang Dibandingkan
Mesir
Indonesia
1.
Jenjang Pendidikan
Terdapat 2 jenis pendidikan di Mesir, jadi ada 2 jenjang pendidikan yaitu dari sistem pendidikan kebangsaan dan sistem pendidikan Al-Azhar:
1. Sistem Pendidikan Kebangsaan
-SD (ibtidai): 6 tahun.
-SMP (i'dadi): 3 tahun.
-SMA (thanawi): 3 tahun.
-Universiti (jamiah): 4-6 tahun.
2. Sistem Pendidikan Al-Azhar:
- SD (ibtidai): 6 tahun.
- SMP (l'daadi): 3 tahun.
- SMA (thanawi): 4 tahun.
- University (jami'ah):
4tahun.
-Univesity (jami’ah): 4-6 tahun.
1. Paud 2 tahun
2. Taman kanak-kanak 2 tahun
3. SMP 3 tahun
4. SMA / SMK 3 tahun
5. Perguruan tinggi 4 tahun
2.
Pendanaan
Biyaya sendiri.
Ada beasiswa bagi yang hafal Al-Qur’an. Dan wajib fahal Al-Qur’an bagi siswa yang ingin melanjutkan ke perguruan tinggi.
Biyaya sendiri.
Tapi ada juga beasiswa siswa buat siswa yang berperestasi dan siswa yang tidak mampu.
3.
Kurikulum
1. Dari grade 1-3
b) Bahasa arab
c) Matematika
d) Seni
e) Olah raga
f) Al-Quran
g) Agama
h) Khot
i) Imla’
j) Insya
2. Mulai dari grade 4 – 5 mata pelajarannya ditambah
a) Biologi
b) Sejarah
c) Bahasa Inggris
3. Pada Grade 10 murid harus memilih antara bidang sains dan non sains (IPA vs Non IPA) untuk Grade 10 dan 11.
1.Rencana pelajaran 1947
2.Rencana pelajaran terurai 1952
3.Kurikulum 1968
4.Kurikulum 1975
5.kurikulum 1984
6.Kurikulum 1994
7.Kurikulum 1999
8.Kurikulum berbasis kompetensi (KBK) 2004
9.Kurikulum tingkat satuan pendidikan (KTSP) 2006
10.Kurikulum K13 2013 (kurikulum yang digunakan saat ini).
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Secara historis, modernisasi pendidikan di Mesir berawal dari pengenalan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi Napoleon Bonaparte pada saat penaklukan Mesir. Terdapat 2 jenis pendidikan di Mesir, jadi ada 2 jenjang pendidikan yaitu dari sistem pendidikan kebangsaan dan sistem pendidikan Al-Azhar. Sistem pendidikan kebangsaan (6-3-3-4). Sedangkan untuk sistem pendidikan Al-Azhar (6-3-4-4). Dan manajemen pendidikannya dengan cara Otorita, Pendanaan dan Kurikulum.
2. Indonesia mengalami banyak sekali sekali sejarah pendidikan anta lain yaitu : pendidikan pada masa penjajahan Belanda, pendidikan pada masa orde lama dan pendidikan pada masa orde baru. Sistem pendidikan di Indonesia berbeda dengan Negara-negara lain karna di Indonesian ada Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) selama 2 tahun. Dan selanjutnya Taman kanak-kanak 2 tahun, SD / MI 6 tahun, SMP dan SMA 3 tahun, kemudian perguruan tinggi 4 tahun.
3. Terdapat beberapa perbedaan antara pendidikan di Mesir dan Indonesia antara lain dalam bidang : jenjang pendidikan, kurikulum, otorita, dan waktu belajar.
B. Saran
Dari simpulan di atas, kita dapat menyadari bahwa betapa pentingnya pendidikan. Untuk itu, kita harus tetap terus semangat dan berjuang untuk meningkatkan kualitas pendidikan di Negara tercinta kita.
DAFTAR PUSTAKA
Abd. Rahman Assegaf, INTERNASIONAL PENDIDIKAN Sketsa Perbandingan di Negara-Negara Islam dan Barat, Jakarta: Gama Media, 2003.
Abdul Hayyi al-Katani, Study in Islamic Countries: Panduan Lengkap Negara-negara Islam Jakarta: Gema Insani, 2009.
Agus Salim, Perbandingan Pendidikan Islam, Jepara: INISNU, 2012.
Binti Maunah, Perbandingan Pendidikan Islam, Yogyakarta: teras, 2011.
Ensiklopedia Kaukasus dan Asia kecil.
Giuli Alasania & Nani Gelovani, Islam and Religious Education in Turky In IBSU Scientific Journal, 2011.
Hama Nasution, Pembahruan dalam Islam: Sejarah pemikiran dan Gerakan, Jakarta: Rineka, 1975.
Nur Syah Agustiar, Perbandingan Sistem Pendidikan 15 Negara, Jakarta: Lubuk Agung Bandung, 2002.
Raghib al-Sirjani, Buku Pintar Sejarah Islam Pengantar, Jakarta: Zaman, 2004.
Sumber Online:
http://bahrullah.blogspot.co.id/2011/10/03/ Makalah-Pendidikan-di-Mesir.html Di akses pada tanggal 22 Februari. Pukul 11:11.
Http://belajarpsikologi.com/tujuan-pendidikan-nasional/.html Diakses pada tanggal 29 April 2016 pukul 08:39
http://fatimahsp.blogspot.co.id/2014/08/Pendidikan-di-Republik-Arab-Mesir.html Di akses pada tanggal 20 Maret. Pukul 21:49.
http://id.wikipedia.org/wiki/Mesir. Di akses tanggal 8 Maret 2015. Pukul 12:27.
Http://nurhidayatibj.blogspot.co.id/2013/04/Perbandingan-Sistem Perbandingan. html Diakses pada tanggal 27 maret 2016 pukul 11:17
http://rinaldifirdaus.blogspot.com/2009/06/landasan-pendidikan-jep.html. Diakses pada tanggal 3 Maret 2016. pukul 12:03.
http://www.makalahe19.blogspot.com/11/2015/Potret-Pendidikan-di-Mesir.html. Diakses pada tanggal 22 Februari. Pukul 10:51.
[1] http://alianwar-ibn-hamdun.blogspot.co.id/2015/07/sistem-pendidikan-di-turki.html Di akses pada tanggal 22 Februari 2016. Pukul 11:15.
[2] http://rinaldifirdaus.blogspot.com/2009/06/landasan-pendidikan-jep.html. Diakses tanggal 3 Maret 2016. Pukul 12:03.
[3] http://www.makalahe19.blogspot.com/11/2015/Potret-Pendidikan-di-Mesir.html. Diakses pada tanggal 22 Februari. Pukul 10:51.
[4] Abdul Hayyi al-Katani, Study in Islamic Countries: Panduan Lengkap Negara-negara Islam (Jakarta: Gema Insani, 2009), 21.
[5] http://id.wikipedia.org/wiki/Mesir. Di akses tanggal 8 Maret 2015. Pukul 12:27.
[6] Abd. Rahman Assegaf, INTERNASIONAL PENDIDIKAN Sketsa Perbandingan di Negara-Negara Islam dan Barat (Jakarta: Gama Media, 2003), 45.
[7] http://fatimahsp.blogspot.co.id/2014/08/Pendidikan-di-Republik-Arab-Mesir.html Di akses pada tanggal 20 Maret. Pukul 21:49.
[8] Binti Maunah, Perbandingan Pendidikan Islam (Yogyakarta: Teras, 2011), 94.
[9] Hama Nasution, Pembahruan dalam Islam: Sejarah pemikiran dan Gerakan (Jakarta: Rineka, 1975), 120.
[10] http://fatimahsp.blogspot.co.id/2014/08/Pendidikan-di-Republik-Arab-Mesir.html Di akses pada tanggal 20 Maret. Pukul 21:49.
[11] http://bahrullah.blogspot.co.id/2011/10/03/ Makalah-Pendidikan-di-Mesir.html Di akses pada tanggal 22 Februari. Pukul 11:11.
[12] Ibid.
[13] Ibid.
[14] Binti Maunah, Perbandingan Pendidikan Islam…97.
[15] http://fatimahsp.blogspot.co.id/2014/08/Pendidikan-di-Republik-Arab-Mesir.html Di akses pada tanggal 20 Maret. Pukul 21:49.
[16] Ibid.
[17] Nur Syah Agustiar, Perbandingan Sistem Pendidikan 15 Negara (Jakarta: Lubuk Agung Bandung, 2002 ), 236.
[18] http://amanahme..blogspot.co.id/2012/03/Makalah-Komparatif.html. Di akses pada tanggal 26 Februari. Pukul 10:46.
[19] Binti Maunah, Perbandingan Pendidikan Islam...110.
[20] Ibid, 115
[21] Ibid., 117
[22] Http://belajarpsikologi.com/tujuan-pendidikan-nasional/.html Diakses pada tanggal 29 April 2016 pukul 08:39
[23] Http://nurhidayatibj.blogspot.co.id/2013/04/Perbandingan-Sistem-Pendidikan.html Diakses pada tanggal 27 maret 2016 pukul 11:17
[24] Http://nurhidayatibj.blogspot.co.id/2013/04/Perbandingan-Sistem-Pendidikan.html Diakses pada tanggal 27 maret 2016 pukul 11:17
MAKALAH PERBANDINGAN PENDIDIKAN ANTARA MESIR DAN INDONESIA
4/
5
Oleh
Syaf